Indonesia,sebuah negeri dg untaian 17 ribu pulaunya diatas hamparan yang luasnya mencapai 1.3 % dari wilayah bumi,merupakan negeri makmur yang memiliki keindahan alam,kesuburan, dan kekayaan alam yang melimpah baik di darat maupum didalam lautnya.
Indonesia kita memiliki pesisir terpanjang didunia, 81 ribu km atau 18 % dari seluruh pesisir didunia.Dengan potensi kandungan ikannya 6.2 juta ton pertahun setara 74 triliun pertahun
Memiliki hutan tropis terbesar di asia pasifik yakni seluas 115 juta hektar, yang kaya akan ragam flora dan faunanya sebanyak 447 species dan 225 diantaranya hanya ada di Indonesia.
Terdapat lebih 400 species diktokrap, yaitu jenis kayu paling berharga di asia tenggara,25 ribu species tumbuhan berbunga,515 species hewan mamalia liar atau sebanyak 12 % dari species mamalia yang ada di dunia.
TErkaya akan kupu-kupu swalawtyle dengan 121 species, kertiga terkaya dunia akan reptile yaitu lebih dari 600 species, ke empat terkaya akan burung, yaitu 1519 species, atau 17% dari populasi dunia.
No lima dunia untuk ampibi yaitu 270 species atau 16 % dari populasi dunia, kemudian terdapat 447 species akan palem dan masih banyak lagi.
Belum lagi kekayaan bahan tambang seperti tambang emas di papua yang termasuk terbesar didunia.
Indonesia mempunyai cadangan minyak sebesar 97 miliar barel dengan produksi 1.2 juta barel perhari,seharusnya membuat negeri yang sering disebut dengan zamrud khatulistiwa ini laksana negeri dumai,semakin sejahtera dan makmur.
Tapi apa yang terjadi?
Sudahkah kekayaan itu kita rasakan?sudahkah kita menjadi sejahtera dan makmur karenanya.Sudahkah kita menjadi Negara yang bermartabat dan berperadaban tinggi?
Apa yang sesungguhnya terjadi pada negeri ini?
Kekayaan , kemakmuran, dan kesejahteraan itu sebagiannya nyata, namun sebagian besarnya lagi mengisahkan kemiskinan, keterbelakangan dan keterpurukan.
Di bidang Ekonomi
Indonesia masuk kedalam Negara miskin di dunia, lebih dari 100 juta penduduknya hidup dibawah garis kemiskinan.
Alih-alih menjadi Negara makmur, Indonesia kini malah mewarisi beban hutang sebesar 1.300.000.000.000.000, ironisnya 95 % dana hutang itu hanya dinikmati oleh hanya sekitar 50 an orang saja.
Belum lagi eksploitasi besar-besaran perusahaan asing dan swasta terhadap kekayaan alam Indonesia.Minyak dan gas bumi ini 92 % dikuasai oleh perusahaan swasta dan asing, mereka mengeruk habis kekayaan yang seharusnya menjadi warisan jatah anak cucu negeri sendiri.
Pengangguran terus meningkat dari tahun ke tahun,malnutrisi bayi dan anak-anak, besarnya angka kematian ibu dan bayi karena buruknya layanan kesehatan ( Thn 2005: 20,87 juta balita, 1,67 juta balita kekurangan gizi yang sangat parah , kompas 28 mei 2006 ).
Ditambah tidak adanya tempat tinggal yang layak atau memadai bagi mereka untuk bernaung, karena 68,7 % penduduk negeri ini tidak mempunyai rumah, seperti menggambarkan ank negeri yang tersisih dan terbuang dari tanah sendiri.
Belum lagi kejahatan dan hilangnya rasa aman akibat beban hidup yang makin sulit, pun lemahnya aparat untuk bertindak tegas.Maraknya pemerkosaan dan kekerasan sexual, poronografi,pornoaksi, yang dipermisi, meletakkan Indonesia sebagai surganya pornografi dan pornoaksi terbesar kedua setelah rusia karena lemahnya aturan.
Indonesia yang lugu dan sederhana ini, telah banyak menanggung dosa dengan problem aborsi, HIV Aids akibat pergaulan bebas maupun karena narkoba.
Di Bidang Pendidikan
Tidak jelasnya system pendidikan dan kwalitas pendidikan negeri , turut andil memperkeruh keadaan.mahalnya biaya pendidikan menyebabkan banyaknyanya anak putus sekolah,alokasi belanja Negara untuk pendidikan yang tidak bias di nalar membuat guru lah yang terkena dampak kambing hitam sebagai aturan yang disebut kebijakan.
( Kwalitas pendidikan kita dari 174 negara, Indonesia peringkat 109,peringkat 12 dari 12 negara asia,Unesco,Political and economic risk consultant (PERC) )
Di bidang Lingkungan Hidup
Kerusakana hutan, problem limbah yang tragis mengkoyak – koyak lukisan zamrud khatulistiwa ini.
Di Bidang Hukum
Korupsi dan mafia peradilan menjadi halal oleh banyak oknum yang tidak pernah puas dengan keadaan.
Ranking Negara Terkorup Asia.
1. Indonesia 9.92 %
2. India 9.17 %
3. Vietnam 8.25 %
4. Filipina 8.00 %
5. RRC 7.00 %
6. Taiwan 5.83 %
7. Korsel 5.75 %
8. Malaysia 5.71 %
9. Hongkong 3.32 %
10. Jepang 3.250 %
11. Singapura 0.90 %
( Survey Political And Economic Risk (PERC) Hongkong )
Mau dikemanakan eksistensi negeri ini kalau hokum saja menjadi komoditas yang diperjual belikan?
Konflik horizontal dan separatisme yang tidak pernah kunjung usai, makin membuat carut marut serta mencerai beraikan negeri nyius melambai ini.
Kasus timur-timur, papua, aceh maupun Maluku memenuhi catatan hitam Indonesia.Belum kalau da turut campur Negara asing, hal ini semakin memperjelas bahwa Indonesia tidak bisa menyelesaikan masalah rumah tangganya sendiri.
Atas nama investasi, pemerintah selalu mengikuti saran lembaga dan perusahaan asing, kemudian memproduk undang-undang untuk kepentingan mereka, sebut saja UU SDA (Sumber daya Air), UU MIgas No.22 Thn 2001 ( Perusahaan asing di izinkan mengelola sector migas baik dari hulu maupun hilir ), UU Listrik , UU Kekerasan dalam rumah tangga, kesemuanya itu sarat akan kepentingan asing.
Pertanyaan nya adalah, mengapa semua ini terjadi ?
Ada 3 ( Tiga ) perspektif yang bisa kita gunakan untuk meilhat akar masalah dari berbagai krisis yang melenda negeri ini.
1. Perspektif teknis Ekonomi
Yang di ajukan oleh para ekonom, yang menyatakan bahwa krisis multi dimensi ini adalah karena fundamental ekonomi kita yang lemah, hutang Indonesia yang luar biasa besar, dll.
Oleh karena itu mereka mengusulkan harus dilakukan restrukturisasi hutang, meningkatkan eskpor, meningkatkan kinerja ekonomi, hal ini sudah di lakukan tetapi krisis ekonomi masih terus berlanjut.
2. Perspektif Politik
Para politikus menyatakan bahwa krisis tidak sekedar persoalan ekonomi, melainkan karena tatanan yang tidak demokratis,rezim yang korup, dsb.Kemudian demokratisasi di segala bidang mulai di galakkan.Pergantian rezim telah dilakukan berulang kali, parpol yang tadinya 3 (tiga) menjadi sangat banyak, penilihan presiden pun sudah di lakukan secara langsung, termasuk pemilihan kepala daerah, namun krisis multidimensi terus saja belum berakhir.
3. Perspekstif Filosofis Radikal
Yang intinya mengatakan, bahwa krisis multidimensi bukan karena sekedar persoalan teknis ekonomi atau persoalan politik semata, melainkan karena persoalan yang lebih mendasar, yaitu karena system yang ada memang sudah cacat sejak lahir nya, karena bersifat self destruktif, yaitu tatanan kapitalisme liberal,oleh karena itu mereka mengatakan solusi fundamental dan krisis multidimensi ini adalah harus dilakukan penggantian sistem , dari sistem sekuler menjadi sistem yang baru yang lebih baik.
Dalam Al quran surat arum ayat 41 “ Telah timbul kerusakan-kerusakan di daratan dan lautan disebabkan perbuatan tangan manusia sendiri, sehingga Tuhan merasakan kepada mereka sebahagian dari pembalasan dosanya, semoga mereka kembali ke jalan yang benar”
Allah SWT mengenalkan 2 ( dua ) istilah kepada kita yaitu musibah dan fasad.
• Musibah
Adalah bencana yang terjadi diluar control tangan manusia ( Tsunami, Gempa bumi, gunung meletus)
• Fasad
Adalah peristiwa yang terjadi karena akibat kesalahan manusia ( bima kasabat aidinnas )
M.Ali Asyhabuni dalam kitab shofatud tawashir mengatakan tentang assume 41 tadi adalah karena kemaksiatan dan dosa-dosa manusia.
Kemaksiatan adalah setiap pelanggaran terhadap hokum allah atau syariat islam, dan setiap kemaksiatan adalah berdosa dan akan menimbulkan fasad.
Kemaksiatan ada dua , yaitu kemaksiatan individu dan kemaksiatan structural/ sistemik.
Kemaksiatan individu contohnya meninggalkan sholat, puasa, zakat, dll
Kemaksiatan structural / sistemik, kemaksiatan yang dilakukan secara sistemik, yang paling keliatan adalah diperlakukannya system sekuler, system yang mengabaikan syariat islam.
Dengan diabaikannya system syariah islam, maka berkembanglah tatanan kehidupan yang sekuleristik, berkembanglah ekonomi yang kapitalistik, politik yang oportunistik, budaya yang lebralistik, kehidupan agama yang sinkristik, kehidupan sosila yang individualistic, pendidikan yang matrealistik, semua itu adalah suatu kemaksiatan dan kerusakan, dan kemaksiatan yang paling besar adalah ditetapkannya tatanan kehidupan yang sekuler.
Berbagai krisis yang melanda Indonesia ini sesungguhnya adalah sebagai peringatan, agar kita segera kembali kepada jalan yang benar.
Ini semua sengaja di nampakan oleh Allah SWT agar mereka kembali kepada jalan yang bener.Karena itu kalau ada hikmah dari berbagai permasalahan yang melanda Indonesia ini, maka hikmah yang besar itu adalah, tidak lain dan tidak bukan :
1. Mestinya menyadrkan kekita tentang betapa beratnya, besarnya kerusakan yang ditimbulkan oleh sistem sekuler.
2. Mestinya menyadarkan kepada kita semua unatuk kita segera kembali ke jalan yang benar yaitu jalan yang di ridhoi oleh Alloh SWT.
Oleh karena itu kalau ditanyakan apa sebenarnya akar masalah dari bebagai krisis yang telah melanda Indonesia ini , yakni tidak lain, akar masalah itu adalah sekulerisme, karena itu kalau ditanya apa solusi mendasar bagi krisis multidimensi ini, tidak lain adalah buang sekulerisme dan kembali ke jalan yang benar, jalan yang disidhoi Alloh SWT, itulah syariat islam.
Nah disinilah relefansi yang sangat mendasar, dari seruan penegakan syariat islam dan sekaligus relefansi yang paling mendasar dari apa yang kita sebut selamatkan Indonesia dengan syariah.Oleh karena itu perjuangan penegakan syariah sesungguhnya selain di dorong oleh semangat tauhid yang sangat dalam, karena keimanan kita kepada Alloh bukan hanya sekedar percaya kepad wujud Alloh tapi juga disertai juga ketundukan kepada segenap ketentuan-ketentuan nya,segenap hokum-hukumnya dan segenap syariahnya.
Perjuangan penegakan syariah islam juga didorong oleh rasa tanggung jawab dan kepedulian yang sangat dalam akan keadaan atau nasib negeri ini, dan akan masa depan negeri yang oleh pujangga pernah disebut sebagai zamrud khatulistiwa ini, hanya dengan syariat islam saja maka kita bias berharap pada masa depan yang lebih baik buat negeri ini, insyaalloh.
Dari kenyataan ini, kini saatnya umat islam mengambil peran dengan menjadikan syariat islam sebagai solusi tunggal menyelamatkan bangsa menuju Indonesia lebih baik.
Sesungguhnya allah SWT telah menyediakan jalan bagi manusia dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapinya berupa syariahnya yaitu syariat islam.
Keimanan itulah yang menyadarkan setiap muslim untuk terikat dengan hokum Allah SWT, baik dalam keadaan susah maupun senang atau lapang, dimanapun dan kapanpun.
Ideologi sosialis komunis sudah terbukti gagal mensejahterakan dan menentramkan manusia dengan aturan yang mereka buat sendiri,mereka gagal memahami esensi hidup karena penolakannya atas keberadaan Tuhan pencipta semesta alam.
Hal yang sama dialami ideology kapitalisme sekuler yang kini telah terlihat dan dirasakan borok-boroknya, ketimpangan social si kaya dan simiskin makin menganga lebar, kebebasan yang menjerumuskan manusia pada nafsu keserakahan duniawi, hingga merendahkan derajat manusia di bawah derajat binatang adalah sebagian hasilnya.
Setelah sosialisme,kemunisme,sekuler kapitalisme terbukti gagal, kini islamlah satu-satunya alternative yang telah terbukti 13 abad lamanya mensejahterakan dan menentramkan manusia dalam naungan daulah khilafah rasidah.
Bentangan pengaruhnya sampai ke bumi nusantara, adanya kesultanan samudera pasai di aceh tahun 1261 m, dan terus berkembang sampai malaka,Brunei Darussalam,demak,Cirebon,ternate,Makassar,banjar,sumenep,papua dll, adalah bukti bahwa Indonesia merupakan bagian dari kekuasaan adidaya khilafah islamiyah kala itu.
Syariat islam adalah seluruh ajaran islam baik yang berkaitan dengan akidah ubudiah,akhlak,makanan,pakaian,muamalah,politik,ekonomi,pendidikan,pemerintahan,persangsian maupun lainnya.
Dibidang Ekonomi
Sistem sekuler melahirkan ketimpangan dan kesenjangan diantara anggota masyarakat.Ini adalah persoalan distribusi, justru islam dating untuk menyelesaikan masalah ini.
Ada dua mekanisme yang disediakan islam :
1. Mekanisme Ekonomi : jual beli,sewa menyewa, perusahaan, upah mengupah, semuanya berjalan sesuai dengan hukum ekonomi
2. Mekanisme non ekonomi : waris, zakat,infaq, shodaqoh dsb.
Ini semua hanya ada dalam islam, dan tidak ada ditemukan kecuali didalam syariat islam.
Hal yang menarik terkait dengan sumber daya alam,
Didalam sistem sekuler SDA bukannya di kelola oleh Negara, melainkan diserahkan kepada swasta dan asing , padahal didalam sistem syariat islam SDA merupakan kepemilikan umum, yang harus dikelola oleh Negara dan hasilnya harus diserahkan kepada rakyat sebagai pemiliknya.
Dibidang Hukum
Maraknya kemaksiatan dan kejahatan merupakan salah satu bukti kegagalan system sekuler, sebabnya ada dua :
1. Lemahnya Iman dan takwa
2. Lemahnya penegakan hokum.
Islam datang menyelesaikan permasalahan tersebut
Islam membina iman dan takwa sehingga masyarakat menjadikannya sebagai landasan kehidupan,dan didalam penegakan hokum, islam memiliki sangsi hokum.
Ada dua fungsi sangsi didalam islam
1. Sebagai Jawabir, artinya pelaku kejahatan apabila sudah dihukum dengan hukum islam maka di akhirat dia akan terbebas dari dosa dan siksa.
2. Sebagai Zawajir,artinya orang-orang akan tercegah dari melakukan kejahatan – kejahatan serupa.
Disamping itu sangsi didalam islam memberikan solusi kepada korban dan keluarganya yang ujungnya mendatangkan ketenangan dan ketentraman bagi seluruh anggota masyarakat, dan sistem hokum seperti ini hanya ada didalam syariat islam.
Di Bidang Pendidikan & Kesehatan
Dalam sistem sekuler pendidikan dan kesehatan dijadikan obyek komoditas ekonomi,Konsekuensinya biaya pendidikan dan kesehatan menjadi mahal, akibatnya hanya orang yang kaya-kaya saja yang bias mendapatkan pendidikan yang baik sementara orang miskin hanya menuntut ilmu dengan seadanya.
Dan dalam bidang kesehatan orang miskin seolah – olah dilarang sakit, padaha; didalam islam pendidikan dan kesehatan merupakan public service, Negara wajib memberikannya secara gratis kepada seluruh warga Negara.
Semua ini bersumber pada sistem aturan.Dalam sistem sekuler rakyat hanya memilih penguasa, tidak tahu aturan apa yang akan mereka terapkan.
Berbeda dengan sistem islam, rakyat memilih penguasa untuk menerapkan syariat islam,sistem yang adil, karena bersumber dari Allah SWT dzat yang maha adil.
Mungkin ada yang mepertanyakan, bisakah syariat islam mengelola masyarakat yang plural,jawabannya PASTI, syariat islam bias diterapkan di tengah-tengah masyarakat yang heterogen, sebab secara imani Alloh SWT menurunkan syariat islam kepada rosululloh SAW untuk seluruh manusia,beda dengan nabi sebelumnya yang hanya untuk kaumnya saja.Nabi Muhammad penutup para nabi menyempurnakan semua ajaran agama.
Dalam sejarah fakta membuktikan, ketika rosulolloh SAW menerapkan islam, masyarakatnya heterogen ada kalangan muhajirin,kalangan anshor, ada juga yahudi, aa sebagian musrik dari suku aush dan hujrod,bahkan ada kalangan nasrani yang dating dari suku najrad
Sejarah juga mencatat, tidak pernah ada pembantaian dan pengusiran oleh mayoritas muslim terhadap minoritas non muslim, bahkan ketika amr bin ash memasuki mesir penduduk dari suku kopti, membela beliau, padahal mereka beragama nasrani.
Terkait dengan masalah hokum, orang-orang non muslim disebut sebagai ahlu dzimmah, mereka bebas menganut keyakinan dan beribadah sesuai dengan agamanya, karena tidak ada paksaan dalam menganut agama.Harta,nyawa dan kehormatan mereka terjamin dan terjaga, namun dalam masalah public diterapkan hokum yang satu, yaitu syariat islam kepada seluruh warganegara tanpa membedakan apapun agamanya.
Jelaslah justru pluralitas memerlukan syariat islam.
Islam tidak menolak modernisasi, bahkan sejarah mencatat, islamlah yang mengajarai barat tentang modernisasi.modernisasi dalam arti pengembangan sains dan teknologi untuk meningkatkan mutu hidup, keamanan, kenyamanan, baik dalam bidang komunikasi,transportasi , produksi, pendidikan, dan kesehatan pasti di dorong oleh islam.
Namun modernisasi yang menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal itulah modernisasi yang di tolak oleh islam.
Karenanya islam hendak membangun masyarakat modern yang beradab.
Begitulah sebagian gambaran penerapan syariat islam dalam menyelesaikan berbagai problem kehidupan yang dihadapi.
BEBERAPA KOMENTAR PARA TOKOH TENTANG SYARIAT ISLAM
1. Dr.Adykasa daut mantan menpora : Syariat islam wajib dilaksanakan sebagai seorang muslim
2. Hj.Nurdiakti Akma ( Pimpinan Aisyiah ): Syariat islam adalah aturan yang harus di pakai oleh setiap manusia
3. Kh.makruf Amin ( Ketua MUI ): syariat islam itu wajib agar mendapatkan kemaslahatan dunia akhirat
4. Hm.Khoer Hari Moekti ( Mantan Artis ): syariat islam itu seperti perahu nabi NUH , barang siapa menaikinya selamat, barang siapa meninggalkannya binasa.
5. KH.Kholil Ridwan ( Ketua Dewan Dakwa Islam Indonesia): Islam tanpa syariat berarti tidak lengkap tidak sempurna.
6. Munarman SH. ( Mantan Ketua YLBHI): Syariat islam bukanlah suatu pilihan tapi kewajiban.
Wahai saudara muslim, telah nyata yang hak dan yang batil, telah terkuak di hadapan kita, berbagai fenomena hidup yang seharusnya menjadi renungan bagi kita, keterpurukan kita di berbagai sisi kehidupan adalah kisah dan dokumen hidup yang harus segera di benahi, dirubah, diselamatkan agar kelak anak cucu kita bisa hidup di alam yang lebih baik, satukan niat dan langkah kita , selamatkan Indonesia dengan syariah menuju Indonesia leih baik.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar