Pada bulan Juni 2002 Umar al Faruq, warga negara Kuwait ditangkap oleh
aparat keamanan negara RI dan dari padanya disita satu film video yang berisi tayangan latihan
perang−perangan dengan senjata
laras panjang dan pedang, yang diikuti oleh
orang−orang Melayu (Indonesia) dan dipimpin oleh seorang yang berwajah Arab
dan
berjanggut tebal, yang diduga bemama Umar al Faruq.
Dan dari padanya pula disita surat−surat dan kuitansi−kuitansi yang
menyebutkan beberapa nama orang
Indonesia. Tetapi anehnya Umar al Faruq tidak diperiksa secara hukum di
Indonesia, tetapi malah
dideportasi ke Amerika Serikat −−tentunya atas permintaan ClA−− dan bukan ke
Kuwait (negara Umar al
Faruq).
cia − amerika di belakang bom bali
cia − amerika di belakang bom bali 1
Pada awal September 2002, majalah Time memuat laporan intelijen (CIA) bahwa
Umar al Faruq adalah
jaringan terorisme Al Qaeda yang merencanakan beragam teror bom di
Indonesia, termasuk rencana
pembunuhan Presiden Megawati Sukarno Putri.
Berita ini tentunya sangat menggegerkan bangsa Indonesia, apalagi setelah
Kedutaan Besar Amerika
Serikat di Jakarta dan Konsulat Jenderalnya di Surabaya menutup kantornya,
dengan alasan akan ada
gerakan teror di Indonesia tanpa pemberitahuan kepada pemerintah Indonesia,
sebagai tuan rumah,
yang wajib dihormati oleh setiap Kedutaan Besar yang berada di Indonesia.
Reaksi dari masyarakat Indonesia, baik tentang berita intelijen yang dimuat
majalah Time maupun
penutupan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta dan Konsulat
Jenderalnya di Surabaya sangat keras, akibatnya pemerintah RI mengizinkan
satu tim investigasi yang
terdiri dari POLRI, intelijen dan TNI ke Amerika Serikat.
Sebelum tim investigasi tersebut pulang, tanggal 12 Oktober 2002 malam
terjadi "Bom Teror Dahsyat."
yang menewaskan 183 orang dan puluhan orang mengalami luka bakar berat,
puluhan kendaraan bermotor
rusak, puluhan bangunan rumah hancur berantakan.
Dalam penyelidikan di lapangan dapat disimpulkan bahwa bom yang digunakan
para teroris adalah jenis
bom yang dinamakan Special Atomic Demolition Munitions (SADM) atau dinamakan
"Nuklir Mikro" (Micro
cia − amerika di belakang bom bali
cia − amerika di belakang bom bali 2
Nuke), demikian ungkap Let.Jend. (Pur) Z.A. Maulani (mantan Kepala Badan
Koordinasi intelegen
Nasional).
Dan jenis terakhir SADM ini hanya sebesar cangkir kopi dengan kekuatan
ledaknya
setara 2−100 ton HE TNT. Bom SADM ini hanya dimiliki oieh Amerika Serikat,
Inggris, Perancis,
Israel dan Rusia. Joe Vialli, analis intelegen Australia membenarkan bahwa
bom dahsyat yang
menghancurkan Bali adalah jenis SADM. Dan menurut tim investigasi gabungan
bom di Bali menyatakan
bahwa bom tersebut terdiri atas TNT, amonium nitrat dan hidrogen yang
mempunyai daya ledak dahsyat.
Bahan−bahan itu tidak mungkin didapatkan di Indonesia, mesti dimasukkan dari
luar negeri.
Kemudian tanggal 15 Oktober 2002, surat kabar "Taiwan News" memberitakan
bahwa Ketua Kuomintang
(parlemen Taiwan) Lee Chuan−Chio menyatakan bahwa pemerintah Taiwan pada
hari Jum'at, 11 Oktober
2002, telah diberitahu oleh Amerika Serikat bahwa pada tanggal 12 Oktober
2002 akan ada bom teror
di Bali, tetapi pemerintah Taiwan tidak mengambil langkah−langkah untuk
menyelamatkan warga negara
Taiwan yang berada di Bali.
Bahkan Sydney Morning Herald, surat kabar Australia terbitan 16 Oktober
2002, memberitakan bahwa
CIA telah menyampaikan informasi kepada pemerintah Australia pada dua minggu
yang lalu bahwa Bali
akan menjadi sasaran teror intemasional. Karenanya, Warren Reed, mantan
cia − amerika di belakang bom bali
cia − amerika di belakang bom bali 3
dinas rahasia Australia
(ASIS) merasa heran bahwa Teror Bom Bali bisa terjadi. Kemana
intelijen−intelijen Amerika Serikat,
Australia, Inggris, Indonesia, Taiwan, Singapura, Philipina?
Kemudian surat kabar The World Today terbitan tanggal 16 Oktober 2002 dan
The Guardian terbitan
tanggal 17 Oktober 2002 melaporkan bahwa CIA telah memberitahu akan terjadi
teror bom di Bali
kepada Washington (Amerika Serikat), London (Inggris) dan Canberra
(Australia).
Lebih jauh dari itu, tatkala POLRI dan aparat intelijen baru saja
menyelidiki jenis bom yang
digunakan oleh para teroris di Bali, serta merta Presiden George W. Bush
(Amerika Serikat), Toni
Blair (Perdana Menteri Inggris), John Howard (Perdana Menteri Australia)
telah menuduh dan
mernfitnah bahwa pelaku Teror Bom Bali adalah Al Qaeda dan mitra lokalnya
"Jama'ah Islamiyah."
Karena "Tuan Besar" (Bos) George W. Bush dan "Tukang Pukul''nya Toni Blair
dan John Howard telah
bersabda bahwa pelaku Teror Bom Bali adalah Al Qaeda dan Jama'ah Islamiyah,
walau tanpa bukti hukum
secuilpun, maka pemerintah Indonesia, melalui sidang kabinetnya
"mengaminkan" dengan khusus;
sebagaimana dikemukakan oleh Letjen. (pur) Susilo Bambang Yudhoyono (Menko
POLKAM): "Teroris memang
sudah di depan mata. Kita siap bekerjasama dengan masyarakat internasional
untuk menumpas
terorisme."
cia − amerika di belakang bom bali
cia − amerika di belakang bom bali 4
Bahkan H. Matori Abdul Djalil (Menteri Pertahanan) menyatakan dengan tegas
bahwa pelaku Teror Bom
Bali adalah Al Qaeda dengan bekerjasama dengan Al Qaeda lokal.
Karena Tuan Besar George W. Bush telah bersabda dan jama'ahnya telah
mengaminkan dengan suara keras
menembus tujuh petala−langit, maka Dewan
Keaman PBB, sebagai Tukang Pemukul Tabuh/Lonceng tanda dimulainya kebaktian
dari Tuan Besar, pada 15 Oktober 2002 telah mengeluarkan Resolusi No.
1438/2002
yang menetapkan Jama'ah Islamiyah sebagai organisasi teroris dan himbauan
agar
pemerintah Indonesia dibantu dalam memerangi terorisme.
Pemerintah Indonesia dengan rasa suka−cita menerima Resolusi Dewan Keamanan
PBB tersebut. Untuk
membuktikan ketaatan dan kesungguhannya terhadap Tuan Besar George W. Bush
serta tanda terimakasih
kepada Resolusi Dewan Keamanan PBB, maka pemerintah RI mengeluarkan
"Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang−undang (Perppu) No. 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Terorisme" dan
"Peraturan Pemerintah Pengganti Undang−undang No. 2 Tahun 2002 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana
Terorisme Pada Peristiwa Peledakan Bom di Bali Tanggal 12 Oktober 2002",
pada 18 Oktober 2002
tengah malam.
Hanya dalam waktu kurang dari 2 x 24 jam pembahasan dan konsultasi dengan
pimpinan DPR−RI dalam
cia − amerika di belakang bom bali
cia − amerika di belakang bom bali 5
bentuk mendengarkan paparan pemerintah, keluarlah Perppu No. 1 dan No. 2
Tahun 2002.
Bukan saja pembentukan Perppu No. 1 dan No. 2 Tahun 2002 sangat tergesa−gesa
karena tekanan/perintah Tuan Besar George W. Bush dan Resolusi Dewan
Keamanan PBB, tetapi Perppu
tersebut tidak mampu merumuskan dan memberikan kriteria tentang Tindak
Pidana Terorisme sebagaimana
diatur dalam Bab I (Ketentuan Umum) dan Bab III (Tindak Pidana Terorisme).
Akibatnya Perppu No. 1 dan 2 Tahun 2002 akan sangat mungkin bertabrakan
dengan KUHP dan
Undang−undang No. 26 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Hak−hak Asasi Manusia,
serta sangat mungkin pula
pengertian tindak pidana terorisme akan meluas dan menyempit seperti karet
sebagaimana
Undang−undang No. 13/PNPS/ 1963 tentang Pemberantasan Kegiatan Subversi.
Berdasarkan data dan fakta yang kami paparkan di atas dapat dianalisa
sebagai berikut:
1. Terorisme
Baik Resolusi Dewan Keamanan PBB No. 1378/2001 tentang Memerangi Terorisme
Internasional maupun
Perppu No. 1 dan No. 2/2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme
tidak merumuskan dan
memberi batasan−batasan jelas tentang pengertian "terorisme."
Bahkan pengertian terorisme itu hanya terbatas pada orang−perorang atau
organisasi/korporasi saja,
cia − amerika di belakang bom bali
cia − amerika di belakang bom bali 6
sehingga pemerintah kolonial atau pemerintah tiran/zalim yang melakukan
Tindak Pidana Teror
terhadap rakyatnya atau rakyat negara lain tidak termasuk teroris.
Padahal secara historis pelaku−pelaku pertama dan utama teror adalah
pemerintah
kolonial/otoriter, seperti:
−−Kaisar Nero membakar kota Roma;
−−Pemerintah Revolusi Perancis (1793−1794) membunuh secara sadis
orang−orang/golongan masyarakat
yang dianggap anti revolusi;
−−Hitler membakar Reichtag;
−−VOC/pemerintah kolonial Belanda melakukan kerja paksa rakyat Indonesia
sehingga ribuan orang
mati;
−−pemerintah kolonial fasis Jepang melakukan "romusa" terhadap rakyat
Indonesia sehingga puluhan ribu orang mati mengenaskan;
−−Stalin/penguasa komunis Uni Soviet membunuh/mengerjapaksakan rakyat Rusia
di Siberia sehingga
ratusan ribu orang mati;
−−Pol Pot/penguasa Komunis Kamboja membunuh sejuta rakyat Kamboja;
−−Penguasa Israel membunuh jutaan rakyat Palestina;
−−Ferdinand Marcos/penguasa Philipina membentuk "Kelompok Teroris Ilaga,
Rock Christ untuk
membunuh/mengusir rakyat Muslim dari pulau Mindanao;
−−John F. Kennedy/Presiden Amerika Serikat mengerahkan "Mafia Amerika
Serikat" ke Teluk Babi untuk
membunuh Presiden Fidel Castro pada 1961;
cia − amerika di belakang bom bali
cia − amerika di belakang bom bali 7
−−Ronald Reagan/Presiden Amerika Serikat membombardir kota Tripoli dan
Banghazi untuk membunuh
Presiden Muammar Khadaly 15 April 1986;
−−George W. Bush/Presiden Amerika Serikat menyerbu dan menghancurkan
Afghanistan sehingga ratusan
ribu rakyat sipil mati pada 7 Oktober 2001− hingga sekarang.
Berdasarkan data historis, ternyata pemerintah Amerika Serikat adalah pelaku
teror terbanyak dan terbesar di dunia, sehingga Human Right Report 2002 dan
Human Right Watch yang berkedudukan di New York dalam laporannya
tertanggal 16 Januari 2002 menyimpulkan: "Amerika Serikat dan pemerintahan
George Walker Bush adalah pelanggar Hak−hak Asasi Manusia berat terbanyak di
dunia."
Selain itu dengan ketidakjelasan pengertian "terorisme" seperti di dalam
Resolusi Dewan Keamanan
PBB No. 1378/2001 dan Perppu No. 1 dan Perppu No. 2 Tahun
2002 penafsirannya bisa bermacam−macam; bagi negara−negara Barat yang anti
Islam seperti Amenka
Serikat dan Eropa Barat menuduh pelaku−pelaku teror di dunia adalah umat
Islam fanatic
fundamentalis, ekstrim; dan kalau menurut pemerintah Megawati Soekarnoputri
"Umat Islam Garis
Keras."
Sehingga Prof. Richard Bulliet dari University of Columbia Amerika Serikat
menyatakan: orang−orang
Amerika Serikat suatu ketika akan meyakini tanpa perlu bukti apapun bahwa
ancaman teroris selalu
cia − amerika di belakang bom bali
cia − amerika di belakang bom bali 8
datang dari kaum Muslim fanatik (we at some point are going to reach a
threshold −where people no
longer need evidence to believe in a generic terrorist threat from religious
Muslim fanatics).
Padahal dari data FBI Amerika Serikat selama periode 1982−1992 bahwa
teror−teror yang terjadi di
Amerika Serikat dilakukan oleh orang/golongan non−Muslim (bukan orang
Islam):
−−72 serangan bersenjata dilakukan oleh orang−orang Puerto Rico;
−−23 serangan bersenjata dilakukan orang−orang kiri;
−−16 serangan bersenjata oleh golongan Yahudi;
−−12 serangan bersenjata dilakukan oleh orang−orang Cuba anti Castro;
−−6 serangan bersenjata oleh kelompok sayap kanan.
Demikian pula serangan bersenjata anti Amerika Serikat di luar negeri selama
1994: −−44 kali
serangan bersenjata anti Amerika Serikat di Amerika Latin;
−−8 kali serangan bersenjata anti Amerika Serikat di Timur−Tengah;
−−5 kali serangan bersenjata anti Amerika Serikat di Asia;
−−5 kali di Eropa Barat dan 4 kali di Afrika.
Dari data yang terungkap di atas, dapat disimpulkan bahwa Amerika Serikat
adalah negara yang paling
dimusuhi oleh bangsa−bangsa di dunia, karena kesombongannya dan
kebiadabannya.
2. Al Qaeda
cia − amerika di belakang bom bali
cia − amerika di belakang bom bali 9
Serangan teror spektakuler terhadap gedung kembar World Trade Centre di New
York Amerika Serikat
pada tanggal 11 September 2001, yang dimulai pada jam 08.45 pagi waktu
setempat oleh dua pesawat
terbang komersial, belum lagi gedung tersebut runtuh, hanya dalam tenggang
waktu sepuluh menit
televisi CNN Amerika Serikat dalam siarannya menuduh/memfitnah Osama bin
Laden dengan Al Qaeda−nya
adalah otak dari teror tersebut.
Padahal mustahil CNN telah memiliki bukti−bukti di lapangan dalam waktu
sepuluh menit, dimana dua
gedung itu baru runtuh memakan waktu 56 menit bagi gedung sebelah selatan
dan 102 menit bagi gedung
sebelah utara.
Bukankah tuduhan CNN tersebut hasil dari rekayasa Amerika Serikat sendiri,
sebagaimana yang pemah
dilakukannya terhadap peledakan gedung "Alfred P. Murrad" di Oklahoma City,
Amerika Serikat pada 9
April 1995 dan peledakan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Daar al Salam,
Nairobi pada 7 Agustus
1998?
Jawabannya hampir dapat dipastikan bahwa tuduhan itu adalah rekayasa Amerika
Serikat, karena Teror
11 September 2001 dilakukan sendiri oleh pemerintah Amerika Serikat sendiri.
Fakta−fakta di bawah ini menunjukkan bukti−bukti tersebut:
cia − amerika di belakang bom bali
cia − amerika di belakang bom bali 10
a. Mike Robert, mantan Kepala Kepolisian Los Angeles, Amerika Serikat,
dengan menunjukkan 40 foto
dan dokumen resmi, menyatakan pemerintah Amerika Serikat dan Henry Kissinger
(mantan Menteri Luar
Negeri Amerika Serikat) seorang Yahudi terlibat dalam "Selasa Hitam" 11
September 2001.
b. Armand de Borchgrave, wartawan senior United Press International, 26
September 2001, menyatakan
bahwa Mossad (intelijen Israel) dan CIA (intelijen AS) terlibat dalam Teror
11 September 2001.
c. Jeb Bush, saudara Presiden George W. Bush, Gubernur Florida, Amerika
Serikat, telah
memberlakukan keadaan Darurat Militer di Florida empat hari sebelum Teror 11
September 2001.
Artinya Jeb Bush telah mengetahui akan ada Teror 11 September 2001.
d. Surat kabar The Washington Post melaporkan bahwa pesawat−pesawat tempur
dan rudal−rudal yang
bertugas mengamankan Gedung Putih dan Pentagon tidak berbuat apa−apa tatkala
pesawat teroris
berputar−putar di atasnya, hingga Pentagon ditabrak pesawat teroris. Artinya
pemerintah Amerika
Serikat tahu dan membiarkan dirinya diteror.
e. Surat kabar Al Manar di Libanon, dan Al Wathan di Yordania mengungkapkan
fakta bahwa pada
tanggal 11 September 2001, 4000 pegawai WTC dari etnis Yahudi tidak masuk
kantor. Artinya mereka
telah diberitahu bahwa gedung WTC akan diledakkan oleh teroris.
cia − amerika di belakang bom bali
cia − amerika di belakang bom bali 11
f. Dinas keamanan Israel "Shabak" telah melarang Perdana Menteri Ariel
Sharon untuk melakukan
kunjungan ke Amerika Serikat pada tanggal 11 September 2001. Artinya
pemerintah Israel telah
mengetahi sebelumnya bahwa 11 September 2001 akan ada teror di Amerika
Serikat.
g. Editor "Grude.com" Amerika Serikat melaporkan bahwa pada tanggal 11
September 2001, "air traffic
control" pada jalur penerbangan pesawat teroris dimatikan. Artinya
pegawai−pegawai "air traffic
control" Amerika Serikat sengaja mematikan, karena mengetahui bahwa jalur
itu akan digunakan oleh
pesawat terbang teroris.
h. Pada bulan Agustus dan September 2002, baik di Amerika Serikat, Inggris
dan Jerman telah keluar
tulisan di media massa maupun buku yang pada dasarnya membantah bahwa Osama
bin Laden dan Al Qaeda
adalah pelaku Teror 11 September 2001.
i. Pasca 11 September 2001, pemerintah Amerika Serikat telah menangkap,
menyiksa dan menahan
ratusan, mungkin ribuan, orang Islam dari berbagai negara, terutama dari
Timur−Tengah di Amerika
Serikat, dengan tuduhan anggota Al Qaeda, tetapi sampai saat ini belum ada
pengadilan Amerika
Serikat, yang mengadili mereka secara terbuka dan terbukti mereka adalah
anggota Al Qaeda yang
terlibat teror 11 September 2001.
cia − amerika di belakang bom bali
cia − amerika di belakang bom bali 12
Dari Fakta−fakta yang terungkap di atas dapat disimpulkan bahwa Osama bin
Laden dan Al Qaeda adalah
bukan teroris 11 September 2001. Jadi Al Qaeda dituduh sebagai teroris
internasional oleh Amerika
Serikat dan negara−negara anteknya adalah "fitnah terbesar." Dan fitnah
besar adalah sama dengan
pembunuhan/peperangan.
Oleh karena itu, karena Amerika Serikat dan antek−anteknya telah melakukan
fitnah besar terhadap
organisasi Islam Al Qaeda, Jama'ah Islam, umat Islam garis keras, umat Islam
fanatik, umat Islam
fundamentalis, umat militan, umat ekstrim, maka artinya Amerika Serikat dan
antek−anteknya telah
menyatakan perang terbuka terhadap umat Islam yang militan, fundamentalis,
ekstrim, fanatik, garis
keras, Al Qaeda, Jama'ah Islam!
3. Umar al Faruq
Menurut informasi dari badan−badan keamanan Indonesia, tertangkapnya Umar al
Faruq pada bulan Juni
2002 berkat laporan atau permintaan CIA, Amerika Serikat, bahwa Umar Al
Faruq adalah anggota
teroris Al Qaeda yang telah memasuki Indonesia. Pada saat tertangkap didapat
satu film video yang
berisi tayangan latihan perang−perangan dengan senjata laras panjang dan
pedang, yang diikuti oleh
para peserta berwajah melayu (Indonesia?) dan dipimpin oleh seorang yang
berwajah Arab berjanggut
tebal, yang diduga bemama Umar al Faruq. Dan dari padanya disita pula
surat−surat dan
cia − amerika di belakang bom bali
cia − amerika di belakang bom bali 13
kuitansi−kuitansi yang menyebutkan beberapa orang Indonesia, antara lain Abu
Bakar Ba'asyir.
Dari keterangan di atas, jelaslah bahwa CIA lah yang menyatakan bahwa Umar
al Faruq adalah anggota
Al Qaeda yang menyusup ke Indonesia. Karenanya CIA meminta kepada aparat
keamanan Indonesia untuk
menangkapnya dan mendeportasikannya ke CIA, Amerika Serikat.
Pertanyaannya, apakah betul Umar al Faruq itu anggota Al Qaeda, bukankah ia
agen CIA yang diberi
identitas anggota Al Qaeda oleh CIA sendiri? Apabila benar Umar al Faruq
anggota Al Qaeda,
organisasi militan yang bergerak di bawah tanah dengan disiplin yang tinggi,
menyimpan video
latihan perang−perangan yang ia sendiri memimpinnya dan setumpuk dokumen
yang sangat rahasia?
Apakah Al Qaeda itu organisasi pendidikan dan dagang, sehingga semua
kegiatannya didokumentasikan
untuk promosi dan pertanggung jawaban ekonomis? Padahal hampir semua orang
tahu bahwa
organisasi−organisasi yang bergerak di bawah tanah memakai "sistem sel,"
dimana tiap sel anggotanya
tidak lebih dari tiga orang. Dan di antara sel−sel itu tidak ada hubungan
apapun dan tidak saling
mengenal satu dengan lainnya.
Apakah mungkin Umar al Faruq, yang bodoh itu, mempunyai hubungan langsung
dengan Osama bin Laden,
pemimpin tertinggi Al Qaeda?
cia − amerika di belakang bom bali
cia − amerika di belakang bom bali 14
Kemudian setiap organisasi di bawah tanah, dalam masalah dokumentasi, mereka
menggunakan prinsip intelijen, yaitu: Read and Burn (baca dan bakar).
Karenanya, kalau benar Umar
al Faruq anggota Al Qaeda, mustahil ia menyimpan dokumen−dokumen tersebut.
Berdasarkan berita−berita dari media massa dalam dan luar negeri, katanya
Umar
al Faruq berbicara tentang segala macam teror di Indonesia dan
jaringan−jaringan Al Qaeda, bagaikan
cerita−cerita detektif fiktif di film−film. Bukankah setiap anggota
organisasi di bawah tanah yang
militan mempunyai prinsip lebih baik mati, ketimbang membuka rahasia
gerakan?
Selain itu, semua berita tentang kegiatan Umar al Faruq bersumber dari
laporan intelijen CIA. Dan
berdasarkan fakta sejarah, paling tidak ada tiga teror besar yang pernah
terjadi, yang dilaporkan
oleh CIA, yang isinya salah dan bertentangan dengan fakta yang sebenarnya;
yaitu:
a. Pengeboman gedung federal "Alfred P. Murrad" di Oklahoma. Amerika Serikat
pada tanggal 9 April
1995. CIA dan Mossad menuduh Hammas (Harakah Muqowwamah al Islamiyah) dari
Palestina. Akibat
laporan CIA dan Mossad, maka Israel (anak emas/golden boy Amerika Serikat)
menangkap Abu Yasin
(Ketua Hammas) dan menteror rakyat Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gazza.
Kemudian terbukti bahwa
otak dan pelaku pengeboman di Oklahoma adalah Timothy McVeigh, seorang
mantan marinir Amerika
cia − amerika di belakang bom bali
cia − amerika di belakang bom bali 15
Serikat yang pernah terjun dalam Perang Teluk.
b. Pengeboman gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat di Daar al Salam Nairobi
7 Agustus 1998 yang
menewaskan 12 orang warga Amerika Serikat dan 212 orang warga Kenya dan
Tanzania. CIA melaporkan
bahwa otak pelaku adalah Osama bin Laden yang tinggal di kamp−kamp
Mujahiddin di Afghanistan, dan
sedang membuat gas racun syaraf di pabrik obat di Khartoum−Sudan. Dengan
laporan CIA ini, Amerika
Serikat pada 20 Agustus 1998, menembakkan tidak kurang dari 80 buah rudalnya
ke kamp−kamp
Mujahiddin di Afghanistan untuk membunuh Osama bin Laden dan mengebom pabrik
obat di Khartourn
sampai hancur. Tetapi kemudian Departemen Pertahanan Amerika Serikat
mengakui bahwa pabrik obat di
Khartoum adalah pabrik obat biasa dan tidak memproduksi gas racun syaraf.
c. Teror meruntuhkan gedung kembar WTC 11 September 2001, yang menewaskan
6000 orang, menurut
laporan CIA yang disiarkan oleh televisi CNN, sepuluh menit setelah ledakan
gedung tersebut, bahwa
otak dan pelaku teror tersebut adalah Osama bin Laden dengan organisasinya
Al Qaeda.
Akibatnya, ratusan, mungkin ribuan, umat Islam yang berwajah/beridentitas
dari Timur Tengah baik di
Amerika Serikat maupun di Eropa ditangkap, disiksa dan ditahan. Dan pada 7
Oktober 2001, Amerika
Serikat dan sekutu−sekutunya menyerbu dan menghancurkan Afghanistan serta
membubarkan pemerintah
Taliban. Tetapi sampai sekarang ini tidak ditemukan fakta di lapangan dan
diuji di pengadilan
cia − amerika di belakang bom bali
cia − amerika di belakang bom bali 16
terbuka bahwa Osama bin Laden dan al Qaeda adalah pelaku Teror 11 September
2001. Malah terungkap
fakta−fakta kemudian bahwa Teror 11 September 2001 adalah rekayasa CIA dan
Mossad.
Dari analisa yang cukup faktual dapat disimpulkan sebagai berikut:
−−Bahwa Umar al Faruq adalah agen CIA yang diinfiltrasikan ke Indonesia.
−−Bahwa dokumen−dokumen yang didapatkan, katanya, dari Umar al Faruq adalah
palsu.
−−Bahwa informasi dari Umar al Faruq adalah hasil skenario CIA.
−−Bahwa tugas Umar al Faruq yang dibebankan oleh CIA yaitu:
Pertama, Menghancurkan umat Islam.
Kedua, Memaksa pemerintah Indonesia tunduk dan patuh kepada pemerintah
Amerika Serikat.
4. Teror Bom di Bali
Media massa cetak luar negeri baik Amerika Serikat, Inggris, Australia dan
Taiwan seminggu sebelum
Teror Bom Bali, 12 Oktober 2002, CIA telah memberitahukan pemerintah
Inggris, Australia dan Taiwan
akan terjadi Teror Bom di Bali. Karena informasi ini adalah laporan dari
intelijen (CIA) oleh
pemerintah Inggris, Australia dan Taiwan tidak disampaikan kepada rakyatnya,
terutama yang sedang
berlibur di Bali.
Akibatnya, setelah peristiwa tersebut terjadi dan banyak warga negara dari
negara bersangkutan yang
tewas, maka para tokoh masyarakat dan pejabat negara dari Australia, Inggris
cia − amerika di belakang bom bali
cia − amerika di belakang bom bali 17
dan Taiwan melakukan
protes terhadap pemerintah masing−masing dengan tuduhan bahwa pemerintahnya
dengan sengaja
membiarkan warga negaranya terbunuh.
Kemudian sehari setelah peristiwa, George W. Bush (Presiden Amerika
Serikat), Toni Blair (Perdana
Menteri Inggris) dan John Howard (Perdana Menteri Australia) dengan serta
merta telah menuduh
pelaku Teror Bom di Bali adalah Al Qaeda dengan mitra lokalnya Jama'ah
Islamiyah. Selanjutnya,
pemerintah Indonesia yang sedang limbung mendapat tekanan dari Amerika
Serikat, Inggris dan
Australia mengeluarkan pernyataan yang sama bahwa Teror Bom Bali pelakunya
adalah Al Qaeda.
Dalam penyelidikan di lapangan yang dilakukan oleh tim investigasi POLRI,
intelijen dari Indonesia,
FBI, polisi Australia, dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Bahwa jenis bom di Bali adalah Special Atomic Demolition Munitions (SADM)
atau dinamakan "Nuklir
Mikro" (Micro Nuke). Pemilik bom SADM hanya Amerika Serikat, Inggris,
Perancis, Israel, dan Rusia.
b. Bahwa jenis bom di Bali adalah TNT yang dicampur dengan Amonium Nitrat
dan Hidrogen, yang
mempunyai daya ledak dahsyat. Bahan−bahan semacam ini tidak ada di dalam
negeri, pasti dimasukkan
dari luar.
cia − amerika di belakang bom bali
cia − amerika di belakang bom bali 18
c. Bom yang digunakan di Bali adalah jenis C4, yang tersusun atas komponen
RDX, TNT dan PETN, yang
mempunyai daya ledak yang sangat dahsyat. Yang memproduksi jenis bom C4
adalah Amerika Serikat,
Inggris dan Jerman.
Dari fakta−fakta yang terungkap, akan menimbulkan pertanyaan, "dari mana CIA
mendapatkan informasi
tentang rencana Teror Bom di Bali?" Jawabannya: "dari Umar al Faruq!"
Siapakah Umar al Faruq yang sebenarnya? Jawaban yang benar: adalah agen CIA!
Jadi informasi rencana Teror Bom Bali yang disampaikan ke negara−negara
antek Amerika Serikat
secara hakiki adalah dari CIA sendiri.
Kemudian mengapa George W. Bush, Toni Blair dan John Howard begitu cepat
menuduh pelaku Teror Bom
di Bali adalah Al Qaeda dan Jama'ah Islamiyah, padahal penyelidikan di
lapangan belum lagi dimulai?
Dari mana bukti−bukti tersebut diperoleh? Jawabannya: bukti−bukti Teror Bom
di Bali didapatkan dari
CIA. Karena rencana dan arsitek Teror Bom di Bali adalah CIA sendiri. Hal
seperti ini pernah
dilakukan oleh Amerika Serikat dalam teror bom di Oklahoma 9 April 1995;
teror bom Kedutaan Besar
Amerika Serikat di Nairobi, 7 Agustus 1998; teror penghancuran gedung WTC
New York, 11 September
2001. Oleh karena itu bom−bom tersebut didapatkan dari salah satu negara
penghasil bom tersebut.
cia − amerika di belakang bom bali
cia − amerika di belakang bom bali 19
Terutama dari Amerika Serikat, sebab perencana dan pelaku Teror Bom di Bali,
menurut analisa kami
(lihat analisa no. 2 dan 3) adalah CIA.
Berdasarkan analisa yang telah kami paparkan, yang cukup faktual dan
rasional, akan menimbulkan
pertanyaan: bagaimanakah sebenarnya sikap Amerika Serikat dan negara−negara
Barat terhadap Islam
dan umatnya serta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)? Jawabannya
adalah sebagai berikut:
A. Sikap Amerika Serikat terhadap umat Islam
Dari rekaman media massa dan buku−buku yang ditulis oleh orang−orang barat,
khususnya Amerika Serikat, diperoleh fakta sebagai berikut:
a. Amous Pierl menulis di surat kabar The Herald Trubune, pada 18 Oktober
1984, yang antara lain:
"Kematangan rencana sekarang sangat jelas, setelah operasi teror di Timur
Tengah seperti yang
terjadi terhadap Kedutaan Besar Amerika Serikat di Beirut, yang dilakukan
oleh sekelompok yang
menamakan diri "Jihad Islam." Sesungguhnya yang kita lihat adalah lebih
besar dibanding minoritas
Syi'ah setempat yang terpecah−pecah dan saling berebut kuasa di Libanon
Selatan. Akan tetapi pada
hakekatnya adalah gejala lain yaitu pergolakan dan peperangan yang disulut
oleh orang−orang "Islam
Fanatik dan Primitif" di dunia Islam dan Arab. Peperangan itu bukanlah
Syi'ah, namun "Perang Islam
Terbuka Melawan Barat" dan sekaligus "Perang Welawan Kristianisme,
Kapitalisme dan Zionisme."
cia − amerika di belakang bom bali
cia − amerika di belakang bom bali 20
Maka bagi Amerika Serikat, dalam jangka pendek harus menetapkan bahwa perang
melawan
gerakan−gerakan Islam serta kecenderungan kepada Islam harus menjadi
perhatian penuh dan prioritas
utama dan pertama. Amerika Serikat secara sendirian tidak akan mampu
melumpuhkan basis−basis
Islam."
b. Pemilihan Umum di Aljazair I, pada 26 Dessmber 1991, Fron Islamiyah de
Salute (FIS) memperoleh
keinenangan yang luar biasa, yaitu 167 kursi (81%), Barisan Pembebasan
Nasional (FLN), partai
pemerintah hanya memperoleh 16 kursi dan partai Sosialis yaitu Barisan
Kekuatan Sosialis (FFS)
memperoleh 20 kursi. Tetapi Pemilu yang dimenangkan oleh Partai Islam (FIS)
secara mutlak dibreidel
oleh pemerintah Aljazair dengan bantuan sepenuhnya Amerika Serikat dan
Perancis. Pemerintah juncto
militer Aljazair, yang menjadi boneka Amerika Serikat dan Perancis, telah
membunuh 10 ribu orang
dan menahan 30 ribu orang pengikut FIS di kamp−kamp padang pasir.
Usaha Amerika Serikat untuk menumpas gerakan Islam, khususnya berdirinya
"Pemerintahan Islam,"
diungkap oleh pejabat tinggi Departemen Pertahanan Amerika Serikat, antaia
lain: "The United States
−who also worried about the potential negative impact of Islamist government
in Algeria on the
Arab−Israel peace process and the effect of any spillover on Egypt and North
African State. "
cia − amerika di belakang bom bali
cia − amerika di belakang bom bali 21
c. Samuel P. Huntington telah menulis antara lain dalam bukunya "The Clash
of Civilization and The
Remaking of World Order," 1996: "Secara historis, pertarungan yang paling
melelahkan antara
peradaban ini terjadi antara Barat lawan Islam. Semenjak abad ke−7 Masehi,
tepatnya semenjak
kedatangan Islam telah terjadi pertempuran yang terus−menerus antara Barat
melawan Islam.
Pertarungan tersebut sedikit mereda setelah munculnya Komunisme pada awal
abad ke−20, tetapi
setelah komunisme hancur (1992), musuh potensial Barat kembali yaitu Islam."
d. Setelah peristiwa Teror 11 September 2001, keluarlah ucapan−ucapan para
politisi Barat yang
kasar dan menghina serta bermusuhan terhadap umat Islam, seperti antara lain
dari politisi sayap
kanan Amerika Serikat, yang menyatakan: "Orang Muslim itu adalah makhluk
barbar −−bukan manusia
(sub−human); anda tidak mungkin berunding dengan mereka. Mereka tidak
seperti kita, dan oleh karena
itu kriteria demokrasi dan hak−hak asasi manusia tidak dapat diberlakukan
bagi mereka.
e. Margareth Thatcher, mantan Perdana Menteri Inggris, dalam wawancaranya
dengan The Times of
London, antara lain menyatakan: "Orang−orang yang meruntuhkan menara−menara
itu adalah orang
Muslim, dan orang Muslim harus berdiri tegak dan mengatakan itu bukan cara
Islam. Saya belum
mendengar cukup kutukan dari para imam Muslim."
f. Kemudian dalam pertemuan Perdana Menteri Italia Berlusconi dengan
cia − amerika di belakang bom bali
cia − amerika di belakang bom bali 22
Presiden Rusia Vladimir Putin
dan Kanselir Jerman Gerhard Schroeder, ia menyatakan: "Islam adalah ajaran
yang kurang beradab dan
kedudukannya di bawah agama Kristen yang telah mampu mendorong demokrasi dan
kesejahteraan dunia...
Barat harus menaklukkan orang Islam seperti halnya menaklukkan komunisme."
Sikap kebencian dan permusuhan Amerika Serikat dan negara−negara Barat
terhadap umat Islam, yang
sekarang ini umat Islam diidentikkan dengan teroris internasional,
direalisasikan dengan pengeboman
dan penyerbuan negeri−negeri Muslim seperti:
−−Libya; pada 15 April 1986 dibombardir oleh Amerika Serikat dan Inggris
dengan tuduhan melindungi
teroris.
−−Palestina, khususnya Tepi Barat dan Jalur Gazza diserbu oleh pasukan
Israel dengan tuduhan Hammas
terlibat dengan teror bom di Oklahoma, 9 April 1995.
−−Sudan dibombardir oleh Amerika Serikat dengan tuduhan terlibat pembuatan
gas racun syaraf yang
diusahakan oleh Osama bin Laden, yang dituduh menjadi otak teror bom di
Nairobi, 7 Agustus 1998.
−−Afghanistan pada zaman pemerintahan Mujahiddin dihujani rudal Amerika
Serikat dengan tuduhan
Osama bin Laden terlibat teror bom di Nairobi 7 Agustus 1998 berlindung di
kamp−kamp Mujahiddin.
−−Afghanistan pada zaman pemerintahan Taliban pada 7 Oktober 2001 diserbu
dan dihancurkan dengan
tuduhan Osama bin Laden dan Al Qaeda yang menjadi otak Teror 11 September
2001 bersembunyi di
Afghanistan.
cia − amerika di belakang bom bali
cia − amerika di belakang bom bali 23
−−Irak telah direncanakan secara matang untuk diserang dan diserbu oleh
Amerika Serikat dan Inggris
dengan tuduhan bahwa Irak sedang mengembangkan senjata pembunuh massal.
Kemudian apa sebenarnya tujuan yang akan dicapai oleh Amerika Serikat dan
negara−negara Barat
dengan cara memerangi umat Islam? Targetnya jelas, agar umat Islam bertekuk
lutut kepada mereka,
sebagaimana yang mereka capai dalam Perang Salib, yang dimulai 1095 dan
berlangsung selama 200
tahun.
B. Sikap Amerika Serikat terhadap NKRI
Dari rekaman sejarah, Amerika Serikat telah melakukan kebijakan dan tindakan
yang jahat terhadap
Indonesia, antara lain sebagai berikut:
a. Pada masa Orde Lama di bawah pimpinan Presiden Soekarno, Amerika Serikat
dan Inggris bukan saja
tidak mau memberi bantuan/pinjaman terhadap Indonesia, tetapi juga melakukan
intrik dan intimidasi
lewat CIA, sehingga timbulnya pemberontakan di daerah−daerah. Tuduhannya
tidak lain Orde Lama
adalah pemerintahan Komunis.
Soekamo melawan Amerika Serikat dan Inggris, dengan jargon "Amerika kita
seterika; dan Inggris kita
linggis!"
cia − amerika di belakang bom bali
cia − amerika di belakang bom bali 24
Kemudian, karena PBB berpihak kepada Amerika Serikat dan Inggris, maka pada
tahun 1963 Indonesia
menyatakan keluar dari keanggotaan PBB.
b. Pada masa Orde Baru di bawah pimpinan Presiden Soeharto, Amerika Serikat
menganggap Indonesia
adalah "Golden Boy" (anak emas)nya, sehingga segala jenis pinjaman/bantuan
dari mulai bentuk uang,
tenaga ahli sampai perlengkapan dan persenjataan militer diberikan oleh
Amerika Serikat dan
sekutu−sekutunya.
Tetapi begitu Orde Baru agak memberi kelonggaran kepada umat Islam,
khususnya berdirinya Ikatan
Cendekiawan Muslim Seluruh Indonesia (ICMI); maka mulailah Amerika Serikat
melalui CIA membuat
makar dengan terjadinya tragedi Santa Cruss di Dilli Timor−Timur akhir 1992.
Amerika Serikat.
melalui IGGI, mengancam akan menghentikan bantuannya, Soeharto melawan dan
membubarkan IGGI.
c. Pada akhir masa Orde Baru, B.J. Habibie (Ketua Umum ICMI) menjadi Wakil
Presiden RI, Amerika
Serikat dan sekutu−sekutunya baik luar maupun dalam negeri merasa murka,
maka Amerika Serikat,
Portugal dan Australia melalui PBB, melakukan gerakan Timor−Timur lepas dari
Indonesia dengan
tuduhan Indonesia telah melakukan pembunuhan massal rakyat Timor−Timur.
d. Pada masa awal Orde Reformasi, dimana B.J. Habibie menjadi Presiden RI,
Amerika Serikat melalui
cia − amerika di belakang bom bali
cia − amerika di belakang bom bali 25
CIA melakukan gerakan "huru−hara" 13−14 Mei 1998 untuk menumbuhkan "chaos"
dan gerakan Timor−Timur
merdeka sampai pada puncaknya. Dengan melalui "Penipuan Umum di Timor−Timur"
oleh PBB, akhirnya
Timor−Timur lepas dari Indonesia pada 1999.
e. Pada masa Presiden Abdurrahman Wahid, Amerika Serikat menuduh Indonesia
telah melakukan
pelanggaran HAM berat, dan memaksa Indonesia membuat Undang−undang
Pengadilan HAM berat, denga
lanirnya UU No. 26/2000. Dengan Undang−undang ini banyak pejabat sipil dan
militer diadili di
pengadilan HAM dengan tuduhan melanggar HAM berat.
f. Sejak akhir 1998, Amerika Serikat telah memboikot suku cadang
perlengkapan militer Indonesia,
sehingga banyak pesawat terbang tempur, kapal perang tidak lagi bisa
beroperasi.
Apakah target yang akan dicapai oleh Amerika Serikat dengan kebijakan dan
tindakan semacam itu
terhadap Indonesia?
Jawabnya: supaya Indonesia menjadi negara protektorat Amerika Serikat!
Jakarta. 23 Oktober 2002
Oleh Abdul Qadir Djaelani
Anggota DPR−RI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar